Home » Academic matters » Creating Content and Sharing Insight

Creating Content and Sharing Insight

15 January 2016

Sedikit review tahun-tahun berjalan sejak kembali dari sekolah di Australia,

tahun 2012: tahun administration (merapikan arsip, mengumpulkan data, menyusun database)

tahun 2013: tahun traveling (mengunjungi hubby, keluarga dan teman di luar negeri)

tahun 2014: tahun internationalization and networking (mengerjakan project internasionalisasi dan bertemu banyak teman maupun orang-orang penting dari empat benua)

tahun 2015: tahun creating content and sharing insight (mengumpulkan ide dan berbagi pandangan di mana-mana)


tahun 2016: barangkali akan jadi tahun yang… (tergantung aktivitas tahun ini, barangkali temanya ‘community service’)


Awal tahun baru ini saya belajar terminologi baru ‘creating content dan sharing insight’, meskipun tahun 2015 lalu sudah dilakukan sambil berlari di berbagai tempat. Pada tahun 2015, kesempatan untuk berbagi ilmu tidak hanya di bidang penelitian melalui konferensi, tetapi juga bidang green building materials, penulisan ilmiah, kreativitas mahasiswa, motivasi, kepemimpinan di era MEA, gender equality, studi S3 di Australia, dan kuliah umum mengenai material konstruksi di tanah gambut sewaktu mengunjungi University of Yamaguchi, Jepang.

Term tersebut, creating content and sharing insight (mengumpulkan ide dan berbagi pandangan), seperti yang ditulis oleh Dorie Clark di hbr.org dalam post ‘How Can I Ensure I’m More Valuable at the End of the Year than I was at the Beginning’, menjadi bagian dari Professional Development Activity (Kegiatan Pengembangan Profesional) dalam hidup dan karir seseorang. Maksudnya, ‘creating content’ adalah menuliskan ide/ilmu untuk mengkristalisasi pengetahuan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami dan mengikat orang lain, sedangkan ‘sharing insight’ berarti membentuk personal brand (imej pribadi) dengan cara berbagi ilmu dengan publik/komunitas. Keuntungan yang diperoleh adalah pemahaman mendalam tentang bidang keahlian dan mendapatkan pengakuan publik mengenai keahlian kita. 

Agar bisa ‘creating content dan sharing insight’ dengan baik, tentulah kita perlu memperluas ilmu dan wawasan mengenai sebuah topik. Pengalaman presentasi dan belajar internasionalisasi selama ini di KUI, di Jerman, presentasi materi untuk mahasiswa di kampus maupun presentasi penelitian di konferensi internasional telah membantu dengan cepat untuk menyusun content yang tepat untuk setiap event. Selain itu, berbagi pandangan berdasarkan pengalaman pribadi biasanya lebih enak diikuti dan membekas di dalam hati audiens.


Untuk memulai tahun 2016, Bismillahirrahmanirrahim, telah ada undangan berbagi ilmu mengenai beasiswa luar negeri dan sekolah di luar negeri oleh komunitas anak muda lokal yang mencari beasiswa. Mudah-mudahan tema tahun ini, community service bisa dijalankan dengan baik. Semangat.


Pekanbaru, 

beautiful 2016 is waiting

Academic matters