Memaknai Tema Tahunan dalam Karir Akademik

Sejak tahun 2012, saya mulai merefleksikan mayoritas kegiatan-kegiatan dan pengembangan diri yang dilakukan pada tahun tersebut menjadi sebuah tema tahunan. Merujuk pada post sebelumnya di tahun 2016, ada beberapa tema tahunan, yakni:

Tahun 2012 = tahun data base (mengupdate, mengumpulkan, dan mereview data serta kinerja)

Tahun 2013 = tahun traveling (ke beberapa negara)

Tahun 2014 = tahun internationalization dan networking (highlight: Unilead Germany dan Alumni Reference Group Australia Awards in Indonesia)

Tahun 2015 = tahun creating content and sharing insight (belajar jadi narasumber, public lecture, conference)

Tahun 2016 = tahun community service (highlight: flipmas Batobo)

Pada tahun ini Allah mengundang saya mengasah skill-skill lain.

Tahun 2017 = tahun mentor, auditor, examiner and reviewer (internal Unri dan external Unri, ISO 9001:2015, Australia Global Alumni).

Tema tahun 2017 ini memiliki pesan amat mendalam selain amanah besar untuk memberikan pertimbangan atau rekomendasi tepat sasaran dan bermanfaat melalui evaluasi dan pertimbangan cermat mengenai kapabilitas seseorang. Menjadi seorang mentor, examiner dan reviewer juga berarti membantu orang lain agar dapat berkontribusi bagi perubahan dan pengembangan di berbagai bidang di Indonesia. Apa yang menjadi keputusan bersama akan dapat mengubah banyak hal dari diri dan orang di sekeliling pelamar sendiri.

Pelajarannya dari kegiatan ini adalah: be humble, treat everybody equal because they’re potential candidates, speak from your heart, and share your knowledge on how to improve their abilities.

Tema tahun ini juga memerlukan networking, manajemen waktu terbaik, daya juang, daya tahan, semangat, integritas, ketajaman berpikir, bisa memberi feedback dengan fair, dan bersikap etis. Thinking outside the box, pengamatan dan mau keluar dari comfort zone. Banyak membaca, rajin diskusi dan mengikuti perkembangan terbaru di bidang ilmu. Harus berani masuk ke situasi-situasi yang tidak familiar lalu menghadapinya dengan profesional tanpa banyak mengeluh. Harus bisa juga membuat keputusan-keputusan kritis berdasarkan fakta, pengalaman dan jam terbang dan merekomendasikan sesuatu yang dampaknya besar dalam jangka panjang serta memiliki multiplier effect di masyarakat. Easy to say, but difficult to imply it.

Tanpa disadari lama-lama saya lebih lincah memberi feedback dan mampu memandang dari berbagai angle kepentingan untuk membuat keputusan.

Alhamdulillah. Moga tema kegiatan tahun berikutnya lebih seru lagi.