Menjadi Anggota The Australia Awards Alumni Reference Group-Indonesia 2014-2016

The Australia Awards Alumni Reference Group-Indonesia adalah perwakilan alumni penerima beasiswa pemerintah Australia yang dipilih dari ribuan profesional di berbagai disiplin ilmu dan bidang pekerjaan. Grup eksekutif ini dibentuk untuk memfasilitasi dan memaksimalkan kontribusi alumni penerima beasiswa pemerintah Australia dalam pembangunan di Indonesia di beberapa bidang seperti Education, Health, Poverty Reduction, Infrastructure, Food Security, Environment and Natural Disaster, Energy and Innovation Technology, and Investment and Business Climate. Kesembilan tim tersebut diketuai oleh Prof Frans Umbu Datta, former Rektor Universitas Nusa Cendana, Kupang.

DSC_2008

Saya terdaftar sebagai anggota tim Infrastruktur untuk ARG 2014-2016, dan telah mengikuti meeting ARG pertama pada tanggal 13 Desember 2014 di Jakarta. Pada pertemuan itu kami mendapat briefing dari tim Knowledge Sector Initiative (KSI) mengenai makna penting knowledge management dan networking untuk membantu menyelesaikan permasalahan pemerintah Indonesia dalam membuat kebijakan publik. Setelah sesi dari tim KSI, tiap tim ARG berdiskusi untuk merumuskan permasalahan yang tengah dihadapi pemerintah Indonesia di bidang yang kami pilih, kemudian membuat road map aktivitas dan action plan untuk jangka waktu 2 tahun sesuai bidang keahlian. Grup infrastuktur memiliki plan untuk mengadakan seminar/workshop, PDA (Professional Development Activity) dan publikasi isu seputar infrastruktur. Berikut adalah contoh plan yang dibuat  grup Infrastructure.

1-2016-06-06

Pembicara kunci kegiatan Meeting ARG 2014-2016 adalah Prof Mari Elka Pangestu, former Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2011-2014). Isu penting yang beliau bicarakan selain pengalaman sekolah di Australia, adalah mengenai perkembangan ekonomi kreatif Indonesia yang didasarkan pada knowledge based economy untuk produktivitas tanpa bergantung pada sumber daya alam. Bu Mari juga menambahkan beberapa contoh menarik produk-produk khas Indonesia yang bisa mendunia seperti games, makanan dan budaya.  Sebenarnya berdasarkan ranking dari The Economist Pocket World Figure 2015, posisi Indonesia dalam bidang ekonomi kreatif adalah no 5 di dunia. Saya tidak heran karena masyarakat Indonesia sejak dulu memang sangat kreatif dan bisa berkembang sendiri menjadi lebih baik jika diberi kail yang tepat. Disamping itu bu Mari juga mengajak untuk mengubah mind set dan berusaha lebih kompetitif agar dapat meningkatkan daya saing bangsa.

DSC_2077

Isi kuliah inspiring Prof Mari malam itu sangat menambah wawasan dan motivasi semua orang. Bagi saya sebagai akademisi, hal yang bisa dilakukan adalah untuk banyak terlibat membantu knowledge sharing dan capacity building di kalangan mahasiswa dan dosen-dosen junior lain, agar menghasilkan pekerjaan berkualitas, memiliki daya saing tinggi, selalu berpikiran maju dan haus ilmu (studi lanjut), dan serta sering berpartisipasi dalam kegiatan positif untuk mengubah mind-set.

Meski jalan masih panjang, keikutsertaan dalam grup ini merupakan langkah lain dalam hidup saya untuk membantu kemajuan bangsa Indonesia.

Pekanbaru,

Photos courtesy of http://www.australiaawardsindo.or.id/en/arg-news/377-arg-annual-meeting-2014.html